Piala Asia: Kiprah dan Prestasi Indonesia

Qatar ditunjuk Asian Football Federation (AFC) sebagai tuan rumah Piala Asia 2023. Turnamen sepak bola terakbar di benua Asia ini seharusnya berlangsung pada 2023 di China, namun Negeri Tirai Bambu itu mengundurkan diri sebagai tuan rumah karena pandemi Covid-19. Kejuaraan itu baru diselenggarakan pada 12 Januari – 10 Februari 2024 di Qatar yang menggantikan China sebagai tuan rumah.



Turnamen empat tahunan edisi ke-18 ini diikuti 24 negara yang lolos ke putaran final melalui babak kualifikasi. Timnas Indonesia sebagai salah satu peserta melaju ke putaran final setelah menempati satu dari lima runner-up terbaik pada babak kualifikasi putaran ketiga dengan meraih enam poin dari tiga laga.

Hingga edisi ke-18 mendatang, Timnas Indonesia baru lima kali berlaga di ajang turnaman sepak bola terbesar di Asia itu. Indonesia baru pertama kali lolos di putaran final pada Piala Asia 1996 di Uni Emirat Arab. Selanjutnya, secara beruntun Indonesia selalu hadir pada ajang ini pada tahun 2000, 2004, dan 2007.  Setelah jeda empat edisi atau 15 tahun tak lolos ke putaran final, Timnas yang dibesut Shin Tae-yong ini kembali lolos di putaran final turnamen ini di Piala Asia 2023.

Sejak edisi perdana tahun 1956, ada empat negara yang menjuarai turnamen inilebih dari sekali. Jepang menjadi tim yang paling banyak menjadi juara, yaitu empat kali pada 1992, 2000, 2004, dan 2011. Kemudian Arab Saudi dan Iran yang sama-sama mengemas tiga kali menjadi juara. Arab Saudi menjadi kampiun pada 1984, 1988, dan 1996, sementara Iran menjadi kampiun tiga kali berturut-turut yakni pada 1968, 1972, dan 1976. Adapun Korea Selatan sudah dua kali menjadi juara, di edisi perdana dan kedua.

Qatar yang ditunjuk sebagai tuan rumah edisi ke-18 merupakan juara bertahan pada Piala Asia 2019 lalu. Selain Qatar, negara anggota AFC yang pernah sekali menjadi kampiun adalah Australia, Irak, UEA, dan Israel. Israel yang kini menjadi anggota UEFA, pernah menjadi kampiun Piala Asia pada 1964 atau edisi ke-3.

Indonesia baru pertama kali berpartisipasi Piala Asia pada 1996 di Uni Emirat Arab melalui jalur kualifikasi. Selanjutnya, secara beruntun Indonesia selalu lolos pada ajang ini pada tahun 2000, 2004 dan 2007. Namun, Indonesia harus menunggu 15 tahun untuk dapat kembali pada turnamen ini karena selalu gagal di babak kualifikasi.

Piala Asia 2023 digelar pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024 di Qatar. Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023 setelah melewati babak kualifikasi. Skuad Garuda jadi satu dari lima runner-up terbaik pada babak kualifikasi putaran ketiga. Indonesia meraih enam poin dari tiga laga.

Terhitung dengan tahun 2023 yang akan digelar pada Januari 2024, Indonesia telah mengikuti Piala Asia sebanyak lima kali: 4 kali lolos babak kualifikasi dan satu kali lolos karena menjadi tuan rumah. Indonesia pernah menjadi tuan rumah Piala Asia pada 2007 silam bersama dengan Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Meski demikian, Timnas Indonesia belum berhasil menorehkan prestasi yang begitu mentereng. Pada empat kali keikutsertaan yang telah lalu, Indonesia selalu berakhir di fase grup.

Pada kesempatan pertamanya di Piala Asa yang digelar pada 1996, Timnas Indonesia lolos ke putaran final di UEA setelah di babak kualifikasi menyingkirkan Malaysia dan India. Di babak penyisihan, Indonesia menjadi juru kunci grup A yang dihuni Indonesia, tim tuan rumah Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Korea Selatan. Korea Selatan saat itu diperkuat Shin Tae-yong, gelandang bernomor punggung 7 yang kini menjadi pelatih Tim Garuda.

Dalam debut perdana itu, Timnas Indonesia yang dibesut Danurwindo hanya mengoleksi 1 poin dari tiga pertandingan yang dijalani. Skuad Garuda Indonesia harus takluk 2-4 dari Korea Selatan, kalah 2-0 dari tuan rumah Uni Emirat Arab dan bermain imbang 2-2 dari Kuwait.

Hasil serupa diraih Skuad Garuda pada edisi tahun 2000. Indonesia menjadi juru kunci setelah kalah 0-4 dari China, dan 0-3 dari Korea Selatan, sementara bermain imbang melawan Kuwait dengan skor kacamata. Tim asuhan Nandar Iskandar menjalani tiga pertandingan di penyisihan grup tanpa mencetak satu gol pun.

Pada tahun 2004, prestasi Indonesia sedikit lebih baik. Timnas Indonesia yang diasuh pelatih dari Bulgaria Ivan Kolev untuk pertama kalinya berhasil menoreh Sejarah dengan memenangi laga di putaran final Piala Asia. Kemenangan pertama Timnas Indonesia berhasil menang 2-1 atas Qatar berkat gol yang dicetak Budi Sudarsono dan Ponaryo Astaman.

Namun, pada pertandingan grup selanjutnya, Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah China dengan skor telak 5-0 dan keunggulan Bahrain 3-1. Hasil ini membuat Indonesia gagal lolos dari fase grup karena hanya bertengger di peringkat ketiga.

Pada edisi terakhir pada 2007, Indonesia yang basih dibesut Ivan Kolev lolos ke putaran final tanpa melalui babak kualifikasi karena sebagai tuan rumah. Timnas Indonesia yang berada di Grup D bersama Korea Selatan, Arab Saudi, dan Bahrain, memulai kiprahnya dengan kemenangan 2-1 atas Bahrain.

Kemenangan itu diperoleh kala bermain di depan sekitar 60 ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan. Dua pertandingan berikutnya juga digelar di GBK. Sebanyak 88 ribu penonton hadir mendukung Tim Garuda bertanding.

Sayangnya, Timnas Indonesia harus kalah 1-2 dari Arab Saudi dan 0-1 dari Korea Selatan, sehingga gagal melaju ke fase selanjutnya. Indonesia menduduki peringkat ke-3 di klasemen akhir dengan mengumpulkan 3 poin dari sekali menang dan dua kali kalah. Total gol Indonesia adalah memasukkan tiga gol dan kemasukan empat gol.

Dalam tiga edisi selanjutnya, Indonesia gagal lolos putaran final. Timnas Indonesia gagal lolos ke Piala Asia 2011 di Qatar dan 2015 di Australia, kemudian Indonesia juga tidak bisa mengikuti kualifikasi untuk edisi 2019 di Uni Emirat Arab karena hukuman pembekuan dari FIFA pada 2015 saat kualifikasi dimulai.

Pada Piala Asia 2023 di Qatar, Timnas Indonesia kembali lolos ke putaran final setelah 15 tahun absen. Perjalanan tim asuhan Shin Tae-yong lolos ke putaran final terbilang terjal. Timnas Indonesia harus melalui fase play-off kualifikasi karena menjadi juru kunci di Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 yang juga menjadi kualifikasi menuju Piala Asia.

Pada putaran kedua, Timnas Indonesia pun berhasil lolos dan melaju putaran ketiga kualifikasi Piala Asia 2023 setelah menang agregat 5-1 atas China Taipei dalam dua pertandingan yang digelar di Buriram, Thailand. Selanjutnya, Timnas Indonesia menjadi runner-up Grup A putaran ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023 dan berhak lolos ke putaran final Piala Asia 2023 sebagai salah satu dari lima tim runner-up terbaik.

Dalam pengundian grup, Indonesia berada di Grup D bersama tiga negara lainnya, yairu Jepang, Vietnam, dan Irak. Persaingan di Grup D terbilang berat bagi Indonesia. Jepang jadi negara Asia dengan ranking FIFA paling tinggi dan rutin bermain di Piala Asia serta empat kali juara, sementara Irak meraih kejuaraan itu sekali pada 2007. Adapun Vietnam peringkatnya di atas Indonesia, yakni di peringkat ke-94, sementara Indonesia berada di urutan ke-146 dalam ranking FIFA.

Pada Piala Asia 2023, Irak menjadi lawan pertama Tim Garuda pada 15 Januari 2024. Kemudian, Timnas Indonesia menghadapi rival utamanya di wilayah Asia Tenggara, Vietnam, yang menjadi lawan kedua di Piala Asia 2023 pada 19 Januari 2024. Terakhir, Jepang menjadi lawan Tim Garuda pada 24 Januari 2024. (KOMPAS)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Contact Form